
Ketua DPRD Kabupaten Sambang STIE Al-Anwar dalam Kongres III Aliansi BEM Mojokerto Raya
Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Kongres III dan Rapat Kerja Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Mojokerto Raya yang digelar pada Sabtu, 14 Desember 2024, di Aula Lantai 3 Kampus STIE Al-Anwar Mojokerto.
Dengan tema “Membangun Aliansi yang Berdaya dan Berdampak untuk Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan dan Inklusif”, Ayni menilai acara tersebut memiliki nilai positif untuk mahasiswa dan pembangunan daerah.
“Kegiatan ini sangat penting, terutama dalam rapat kerja yang akan menentukan langkah dan kegiatan yang ingin dicapai oleh BEM Mojokerto Raya selama satu periode ke depan. Harapannya, program-program yang dirumuskan tidak hanya bermanfaat selama kuliah, tetapi juga setelah mahasiswa lulus,” ungkapnya.
Ayni, yang juga merupakan politisi PKB, mengingatkan tentang bonus demografi yang akan terjadi pada periode 2026-2030, di mana lebih dari 50 persen populasi Mojokerto berada di usia produktif. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan peluang ini dengan membangun kapasitas melalui organisasi seperti BEM.
“Tahun 2026-2030 kita akan dihadapkan pada bonus demografi, dengan jumlah pemuda luar biasa besar. Pemilih pemula juga mulai dominan, seperti pada Pileg dan Pilkada 2024. Ini harus diantisipasi dengan baik. Jumlah lulusan dan tenaga kerja akan meningkat signifikan. Melalui BEM, mahasiswa bisa meningkatkan daya saingnya,” jelasnya.
Menurut Ayni, mengikuti BEM memberikan keistimewaan tersendiri bagi mahasiswa. Pengalaman dalam berorganisasi dapat menjadi modal penting untuk menghadapi dunia kerja.
“Ikut BEM itu adalah privilege. Selain belajar sosialisasi dan interaksi, mahasiswa juga mendapatkan kesempatan emas untuk menumbuhkan daya saing. Setelah lulus, pengalaman organisasi seperti ini akan menjadi nilai tambah yang membedakan mereka dari lulusan lainnya,” katanya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa untuk membangun komunikasi dan relasi sejak dini sebagai bekal menghadapi tantangan di masa depan.
“Mulailah menjalin komunikasi dan relasi sekarang. Hal ini akan mempermudah kalian saat berada di lapangan kerja nanti. Fokuskan rapat kerja pada kegiatan yang relevan dengan kebutuhan di dunia kerja,” tambahnya.
Sebagai ilustrasi, Ayni menyebutkan persaingan ketat di dunia kerja, di mana jumlah pelamar sering kali jauh lebih banyak dibandingkan dengan posisi yang tersedia.
“Misalnya di bursa kerja, yang melamar ribuan, padahal kebutuhan hanya 0,01 persen. Pengalaman organisasi seperti di BEM akan memberikan manfaat besar dalam menghadapi persaingan semacam itu,” paparnya.
Ayni juga memberikan penghargaan kepada STIE Al-Anwar Mojokerto yang telah menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan kongres ini. Ia memastikan bahwa DPRD Kabupaten Mojokerto juga siap mendukung kegiatan serupa di masa depan.
“STIE Al-Anwar luar biasa telah memberikan kesempatan ini. Ke depan, Aliansi BEM Mojokerto Raya dapat bersinergi dengan Pemkab Mojokerto atau dinas-dinas terkait. Jika membutuhkan tempat atau ingin mengadakan workshop atau audiensi, DPRD siap memfasilitasi,” pungkasnya.
Kongres III ini melibatkan 12 kampus di wilayah Mojokerto Raya dan menjadi ajang bagi BEM untuk mengawal aspirasi mahasiswa serta masyarakat. Ketua DPRD berharap aliansi ini terus memperkuat solidaritas dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Sementara itu, Ketua STIE Al-Anwar Mojokerto Ahmad Luthfi dalam pembukaan acara menyatakan soal organisasi dan komunikasi.
“Sebagai pembukaan dan pesan sedikit, aliansi yang berdaya itu, apalagi pelakunya masih muda, untuk saling semangat dan saling menyemangati,” jelasnya.
Proses organisasi yang terpenting adalah komunikasi, semua organisasi merupakan hal penting yang tidak bisa dipisahkan.
“Karena semua sering kumpul dan komunikasi, mencari ide bersama. Semua organisasi apapun kalau kurang komunikasi tidak akan jalan. Kalau memang kalian punya konsep yang bagus kepada siapa saja, harus ada komunikasi dan dikejar terus,” paparnya.
Ahmad Luthfi menjelaskan soal kunci aliansi yaitu memang merupakan hal penting yang harus dilaksanakan.
“Di dalam aliansi, harus sering ketemu, diskusi, fungsi BEM menampung aspirasi mahasiswa lain, bisa saling komunikasi. Manfaatkan organisasi ini untuk membangun, kalau gagasan atau konsep gak dijalankan itu akan tetap saja dan ya tidak akan terlaksana,” pungkasnya.
Pria berkacamata ini juga berpesan sekaligus berharap untuk soliditas BEM Mojokerto Raya.
“Semoga ke depannya aliansi BEM se-Mojokerto Raya tambah solit, banyak kegiatan yang membangun apalagi di era modern,” pungkasnya.